MERAWAT kebaya tidaklah mudah, banyaknya variasi aplikasi seperti payet dan bahan kain yang rapuh membuat Anda harus berhati-hati dalam menanganinya. Kebaya makin diminati oleh para kaum wanita Indonesia dari masa ke masa. Dengan model yang terus inovatif, pemakainya tak lagi terlihat kuno. Kebaya terbuat dari bahan khusus yang memerlukan perawatan ekstra, maka penanganannya pun harus ditangani dengan khusus.
1. Kebaya tidak perlu dicuci tiap kali selesai dipakai. Asal tidak kotor dan berbau, cukup diangin-anginkan saja.
2. Setelah 3-5 kali dipakai, lakukan dry clean, khususnya pada kebaya berbahan rentan seperti lace, silk, chiffon dan tulle.
3. Hindari mencuci kebaya dengan mesin cuci, karena putaran mesin akan merusak kain dan aplikasi payetnya. Selain berisiko merusak aplikasi payet, tindakan tersebut juga merusak serat kain yang halus.
4. Untuk pencucian manual, gunakan deterjen yang tidak mengandung pemutih. Lebih baik menggunakan shampoo sebab shampoo dapat melembutkan kebaya.
5. Selesai dicuci, jangan diperas untuk mengeringkan. Cukup di remas-remas sebentar.
6. Hindari menjemur kebaya dari bahan lace atau tulle, terutama yang sarat dengan aplikasi payet dengan cara menggantung. Karena akan merubah konstruksi dan garis kebaya.
7. Hindari menyetrika kebaya, karena akan merubah tekstur bahan menjadi lemas. Bila kusut, cukup digantungkan saja.
8. Lipat dan simpan kebaya dalam sebuah tempat atau kotak khusus.
9. Sekali-kali keluarkan koleksi kebaya dan angin-anginkan agar kebaya tetap terawat. Dan jangan lupa letakkan kapur barus di tempat Anda menyimpan kebaya.
10. Lipat dan simpan kebaya berbahan lace atau tulle dalam sebuah kotak khusus. Untuk kebaya yang terbuat dari bahan-bahan mudah ''patah'' seperti shantung, satin, atau organza, bisa disimpan dengan cara menggantung.
11. Pastikan hanger untuk kebaya dilengkapi padding untuk menjaga agar kebaya, terutama di bagian lengannya tidak koyak
Sumber : Balipost .com